Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 82 kota di Indonesia pada bulan November 2015, menunjukkan bahwa 69 kota mengalami inflasi dan 13 kota deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke 2,35 persen dengan IHK 127,38 dan terendah di Ternate 0,02 persen dengan IHK 125,90. Sedangkan deflasi tertinggi di Pangkal Pinang -1,02 persen dengan IHK 121,87 dan terendah di Manado -0,01 persen dengan IHK 123,06. Dengan inflasi sebesar 0,62 persen dan IHK 120,73, Mamuju menempati urutan ke-12 dari 69 kota yang mengalami inflasi.
Inflasi di Mamuju pada November 2015 terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks harga pada tujuh kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 1,68 persen; kelompok perumahan,air,listrik,gas & bahan bakar 0,34 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,36 persen; kelompok sandang 0,72 persen, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,11 persen; kelompok kesehatan 0,11 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga mendekati 0,00 persen.
Tingkat perubahan indeks tahun kalender November 2015 di Mamuju adalah inflasi 3,32 persen sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (November 2015 terhadap November 2014) sebesar 5,85 persen.
Indonesia pada bulan November 2015 mengalami inflasi sebesar 0,21 persen dengan IHK 121,82. Sedangkan untuk tahun kalender sampai bulan November 2015, Indonesia mengalami inflasi 2,37 persen dan untuk perubahan indeks tahun ke tahun (November 2015 terhadap November 2014) mengalami inflasi sebesar 4,89 persen.