Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 82 kota di Indonesia pada bulan Oktober 2015, menunjukkan bahwa 38 kota mengalami inflasi dan 44 kota deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manado 1,49 persen dengan IHK 123,07 dan terendah di Yogyakarta 0,01 persen dengan IHK 119,15. Sedangkan deflasi tertinggi di Tanjung Pandan -1,95 persen dengan IHK 127,18 dan terendah di Padangsidimpuan -0,01 persen dengan IHK 118,04. Dengan inflasi sebesar 0,13
persen dan IHK 119,99, Mamuju menempati urutan ke-23 dari 38 kota yang mengalami inflasi.
Inflasi di Mamuju pada Oktober 2015 terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks harga pada lima kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,69 persen; kelompok perumahan,air,listrik,gas & bahan bakar 0,17 persen; kelompok bahan makanan 0,07 persen; kelompok sandang 0,14 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,03 persen; dan kelompok kesehatan 0,03 persen. Sedangkan kelompok transpor,komunikasi dan jasa keuangan turun -0,33 persen.
Tingkat perubahan indeks tahun kalender Oktober 2015 di Mamuju adalah inflasi 2,69 persen sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2015 terhadap Oktober 2014) sebesar 6,55 persen.
Indonesia pada bulan Oktober 2015 mengalami deflasi sebesar -0,08 persen dengan IHK 121,57. Sedangkan untuk tahun kalender sampai bulan Oktober 2015, Indonesia mengalami inflasi 2,16 persen dan untuk perubahan indeks tahun ke tahun (Oktober 2015 terhadap Oktober 2014) mengalami inflasi sebesar 6,25 persen.