8 Mei 2025 | Kegiatan Statistik Lainnya
Polewali Mandar - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Polewali Mandar kembali menggelar Diskusi dan Literasi Angka dan Informasi Statistik (DINAMIS) Seri ke-4 pada hari Kamis (8/5/2025). Kali ini, isu ketenagakerjaan menjadi fokus pembahasan utama, menyoroti dinamika pasar kerja di daerah yang mengalami sejumlah perubahan signifikan.
Diskusi diawali dengan pemaparan mengenai konsep ketenagakerjaan menurut standar International Labour Organization (ILO) yang hingga kini masih mengacu pada International Conference of Labour Statisticians (ICLS) ke-13. Dalam penjelasan tersebut, penduduk dibedakan menjadi usia kerja dan bukan usia kerja. Penduduk usia kerja kemudian terbagi menjadi angkatan kerja, yang terdiri dari mereka yang bekerja dan yang mencari kerja dan bukan angkatan kerja seperti pelajar atau ibu rumah tangga.
BPS menyampaikan bahwa data ketenagakerjaan dikumpulkan melalui Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) yang kini dilaksanakan setiap triwulan dengan metode Computer-Assisted Personal Interviewing (CAPI). Informasi yang dikumpulkan meliputi pekerjaan utama, tambahan, dan variabel lain terkait kondisi kerja.
Berdasarkan hasil SAKERNAS Agustus 2024, terjadi peningkatan jumlah penduduk usia kerja di Polewali Mandar menjadi 367,4 ribu jiwa. Namun, jumlah angkatan kerja justru menurun 5,8 ribu orang, sementara bukan angkatan kerja naik 11,8 ribu orang, mayoritas karena kembali bersekolah. Jumlah pengangguran naik 2,9 ribu orang, dan jumlah penduduk bekerja turun 8,7 ribu orang menjadi 251,4 ribu.
Kepala Disnakertrans Polewali Mandar dalam forum tersebut menyoroti masih banyaknya pekerja dengan jam kerja tinggi namun penghasilan rendah. “Ini menjadi perhatian kami karena berkaitan langsung dengan kesejahteraan tenaga kerja,” ujarnya.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 70,62%, namun partisipasi perempuan masih lebih rendah. Indikator NEET (Not in Education, Employment, or Training) pada kelompok usia 15–24 tahun tercatat sebesar 19,21%, mayoritas perempuan. Disnaker mengindikasikan bahwa fenomena ini banyak dipengaruhi oleh lulusan SMA yang tidak melanjutkan studi serta praktik pernikahan dini.
Usulan peserta diskusi mencakup perlunya pembandingan data subsektor tahun 2023 dan 2024 untuk mengidentifikasi penyumbang utama penurunan serapan tenaga kerja. Selain itu, disepakati pentingnya menyusun justifikasi atas perubahan indikator agar dapat digunakan sebagai dasar kebijakan oleh Disnaker.
Sektor utama lapangan kerja di Polewali Mandar masih didominasi pertanian (39,72%), disusul perdagangan (18,5%) dan industri pengolahan (13,57%). Namun, sebanyak 48,76% pekerja tergolong sebagai pekerja rentan seperti pekerja keluarga tidak dibayar dan pekerja bebas.
Terkait latar belakang pendidikan, 58,57% pekerja hanya berpendidikan di bawah SLTP dan hanya 14,98% lulusan perguruan tinggi. Sementara itu, 50,13% pekerja memperoleh penghasilan di bawah Rp1,5 juta.
Diskusi DINAMIS ke-4 ini menggarisbawahi perlunya intervensi terpadu lintas sektor, terutama dalam peningkatan kualitas tenaga kerja muda dan penguatan perlindungan pekerja. Kolaborasi antara BPS, Disnaker, dan perangkat daerah lainnya menjadi kunci dalam merespons tantangan ketenagakerjaan secara tepat sasaran.
Berita dan Siaran Pers Terkait
Kepala BPS Polewali Mandar Jadi Narasumber dalam High Level Meeting TPID Kabupaten Polewali Mandar
BPS Kab. Polewali Mandar Ikut Memeriahkan Funbike, Rangkaian Hari Jadi ke-63 Polewali Mandar
Kunjungan Kepala Biro SDM RI ke BPS Polewali Mandar Bahas Peningkatan Kinerja dan Transformasi BPS
BPS Polewali Mandar Gelar Diskusi Statistik bersama Balitbangren untuk Memperkuat Perencanaan Pembangunan di Kabupaten Polewali Mandar
Jumat Sehat Versi BPS Kabupaten Polewali Mandar
BPS Kabupaten Polewali Mandar Gelar Apel Bulan Februari 2025
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Kabupaten Polewali Mandar (Statistics of Polewali Mandar Regency)Jl. Tritura Polewali Mandar 91315 Sulawesi Barat
Telp (0428) 21406
Faks (0428) 21406
E-Mail : pst7602@bps.go.id