Nilai Tukar Petani (NTP) Sulawesi Barat Juni 2015 sebesar 104,76; meningkat 0,93 persen dibandingkan NTP Mei 2015 yang sebesar 103,79. Selain itu, NTP menurut subsektor tercatat untuk subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) 96,75; Subsektor Hortikultura (NTP-H) 100,54; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R) 114,51; Subsektor Peternakan (NTP-T) 101,66; dan Subsektor Perikanan (NTN) 101,26. NTP Subsektor Perikanan terbentuk dari gabungan perikanan tangkap dan budidaya perikanan yang memiliki NTP masing-masing sebesar 101,66 dan 100,53.
Hasil pemantauan harga konsumen perdesaan menunjukkan terjadinya inflasi perdesaan di Sulawesi Barat pada Juni 2015 sebesar 1,06 persen, yang secara umum dipicu oleh meningkatnya indeks harga tujuh kelompok pengeluaran, dimana indeks harga kelompok pengeluaran bahan makanan meningkat sebesar 2,10 persen, indeks harga kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau meningkat sebesar 0,59 persen, indeks harga kelompok pengeluaran perumahan sebesar 0,03 persen, indeks harga kelompok pengeluaran sandang sebesar 0,13 persen, indeks harga kelompok pengeluaran kesehatan sebesar 0,28 persen, dan kelompok pengeluaran transportasi dan komunikasi sebesar 0,06 persen. Sementara itu indeks harga kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi dan olah raga mengalami deflasi sebesar -0,09 persen.
Inflasi di daerah perdesaan terjadi di 31 provinsi di Indonesia, tertinggi di Sumatera Selatan 1,38 persen dan terendah di Maluku 0,14 persen. Sementara itu dua provinsi mengalami deflasi perdesaan, yaitu Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat mengalami deflasi masing-masing sebesar -0,46 persen dan -0,08 persen. Sulawesi Barat menempati urutan ke-13 dari 31 provinsi yang mengalami inflasi.
Untuk skala nasional, NTP bulan Juni 2015 sebesar 100,52; meningkat sebesar 0,50 persen dibandingkan bulan Mei 2015, dan mengalami inflasi perdesaan sebesar 0,82 persen.