Pembinaan Statistik Sektoral dan Sosialisasi Pelayanan Statistik Terpadu Tingkatkan Kualitas Data di Polewali Mandar

Polewali Mandar, 10 Desember 2024 — Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Polewali Mandar mengadakan kegiatan Pembinaan Statistik Sektoral dan Sosialisasi Pelayanan Statistik Terpadu pada Selasa, 10 Desember 2024, bertempat di Aula Kantor Balitbangren Kabupaten Polewali Mandar. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas data sektoral di daerah serta memperkenalkan tata cara pengumpulan data yang lebih akurat untuk perencanaan pembangunan yang lebih baik.

Kegiatan ini dimulai dengan sambutan dari Kepala BPS Polewali Mandar, Sarifuddin, SST., M.M., yang menjelaskan tentang pentingnya pembinaan statistik sektoral yang telah dilaksanakan setiap tahun sebagai wujud komitmen terhadap program Satu Data Indonesia. Dalam sambutannya, Sarifuddin menyampaikan bahwa pembinaan ini juga menjadi salah satu cara untuk mencapai nilai Indeks Pembangunan Statistik (IPS) yang lebih baik, yang dapat menjadi indikator kinerja daerah dalam penyelenggaraan statistik sektoral.

"Pada tahun 2024, Polewali Mandar berhasil meraih nilai IPS sebesar 2,9 dengan predikat 'Baik', yang merupakan yang tertinggi di Sulawesi Barat dan berada di atas rata-rata nasional. Hal ini berkat kerja keras dan kolaborasi berbagai pihak," ujar Sarifuddin.

Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari Sekretariat Forum Satu Data, Wali Data, Pembina Data, serta OPD terkait. Kepala Balitbangren yang diwakili oleh Kepala Bidang Perencanaan dan Pengendalian Program menyampaikan apresiasi atas kerja keras semua pihak. Pada acara tersebut Dinas Komunikasi dan Informatika Statistik dan Persandian Polewali Mandar menerima penghargaan atas kontribusinya dalam mencapai IPS dengan predikat “Baik”.

Kegiatan dilaksanakan pada Selasa, 10 Desember 2024, bertempat di Aula Kantor Balitbangren Kabupaten Polewali Mandar. Acara berlangsung sepanjang hari dengan berbagai agenda, termasuk pembinaan, diskusi, dan sesi tanya jawab.

Pembinaan statistik sektoral menjadi kunci bagi pembangunan berbasis data. Sarifuddin menjelaskan bahwa IPS akan menjadi salah satu indikator kinerja utama dalam pemberian insentif kepada daerah. Dalam konteks IPH, data akurat diperlukan untuk mendukung pengendalian inflasi, yang jika gagal, dapat berdampak pada posisi kepala daerah.

Penyampaian hasil EPSS menunjukkan pentingnya persiapan matang dari OPD, termasuk menyusun bukti dukung yang sesuai. Sosialisasi IPH memaparkan teknik pengumpulan data berdasarkan 20 komoditas dan pola konsumsi masyarakat. Dukungan Pemda melalui alokasi anggaran direkomendasikan untuk keberhasilan program ini.

Selain itu, sosialisasi dari Ibu Amalia Tangdilambi, SST, menekankan penerapan prinsip Satu Data Indonesia. OPD diminta menggunakan standar variabel data dan melaporkan metadata untuk mendukung integritas data.

Melalui kolaborasi yang erat antarinstansi, Polewali Mandar diharapkan mampu mempertahankan dan meningkatkan nilai IPS di tahun 2025. Penguatan kelembagaan statistik menjadi prioritas untuk menghasilkan data berkualitas yang relevan, andal, dan menjadi landasan pembangunan daerah yang berkelanjutan.